Minggu, 11 Maret 2012

Langkah Setan dalam Menelanjangi Wanita


السَّلَامُ عَلَيْكُمُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuan mu dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untukdikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang. QS. Al-Ahzab (33) : 59.
Setan dalam menggoda manusia memiliki berbagai macam strategi, dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su).Setan tahu persis kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan Allah Subhanahu Wa Taala, termasuk melepaskan hijab atau pakaian muslimah. Berikut ini tahapan-tahapannya.
I. MENGHILANGKAN DEFENISI JILBAB
Dalam tahap ini setan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekedar pakaian atau mode hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar i, pakaian ya pakaian, apa pun bentuk dan namanya.
Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai.
Berbeda halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar i (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar mode. Biarpun hidup kapan saja dan di manasaja, maka hijab syar i tetap dipertahankan.
Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya ?

1. Membuka Bagian Tangan
Telapak tangan mungkin sudah terbiasa terbuka, maka setan membisik kan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bagian hasta (siku hingga telapak tangan). Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang ? Begitu bisikan setan. Dan benar sang wanita akhirnya memakai pakain model baru yang menampakkan tangannya,dan ternyata para lelaki yang melihat nya juga biasa-biasa saja. Makasetan berbisik, Tuh tidak apa-apa kan ?




2. Membuka Leher dan Dada 
Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal baru lagi. Kini buka tangan sudah lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bagian atas dada kamu. Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekedar sedikit untuk mendapatkan hawa atau udara, agar tidak gerah.Cobalah ! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya bagian kecil saja yang terbuka.
Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari yang model setengah lingkaran hingga yang model bentuk huruf V yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bagian sensitif lagi dari dadanya.

3. Berpakian Tapi Telanjang
Setan berbisik lagi, Pakaian kok hanya gitu-gitu saja, cari model atau bahanlain yang lebih bagus! Tapi apa ya ? Sang wanita bergumam....
Banyakmodel dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih enak dipandang, setan memberi ide baru.
Maka tergodalah si wanita, di carilah model pakaian yang ketat dan kain yangtipis bahkan transparan.
Nggak apa-apa kok, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminin, begitu dia menambahkan. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita kasiyat ariyat (berpakaian tetapi telanjang).

Jumat, 02 Maret 2012

Discussion text - Should Video Technology be Introduced in Football

Should Video Technology Be Introduced In Football?

The debate about the need for video replays in Football will not go away. The governing bodies wish it would, but with every offside goal scored, every incorrect call on the goal line and every dive that wins a penalty, the clamor grows stronger.

For years the game has been built around respect for the referee and a general understanding that his decision is final. Should replays come in, this would no longer be the case. A referee could make a call, the decision could go to a video replay and he could be proved wrong.

Video technology has been a hot topic these last couple of years after the infamous Frank Lampard disallowed goal against Germany at the 2010 world cup in South Africa. That was probably one of the worst decisions I had ever witnessed, as I cursed the referee calling him every name under the sun. The video replays showed the ball had clearly crossed the line, but because the referee and the linesman couldn’t see this they disallowed the goal. This forced Fifa to look into the possibility of including goal-line technology into football for the near future. They are currently undertaking tests to implement a system within the next couple of years. But would goal-line technology be enough? I don’t think so. It is impossible for referees and the linesman to see everything so they need help.
But, UEFA President Michel Platini has expressed his views on the matter, saying that football is a "human game", in which mistakes are inevitable. With such a stubborn man in a position of power, the chances of a change in the foreseeable future are slim.

Many mistakes that referee do in football game, like offside goal, dive and pinalty, handball, is it no matter because football is the beautiful game has a natural ebb and flow, the speed and end to end nature of the game should be interrupted as little as possible. Do we want to stop the game for every debatable decision. Was it a handball, did the defender play the ball or take out the man, which way should the throw in be awarded, should it be a corner or a goal kick, was the forward marginally offside or not et.. Where would it end? Referees and linesmen are human and therefore cannot be perfect but if there is consent that we accept their decisions, right or wrong then we can preserve the essence of the game. Its not all about winning otherwise fans would not support those teams that have not enjoyed success for decades.

Football is about art, not about science and law. Think of a football world without Lampard’s disallowed goal, and Henry's handball, without Diego Maradona's "Hand of God", and without Geoff Hurst's goal. Sounds dull and boring, doesn't it?
I think bringing in video technology would be a step in the right direction to eliminate the natural human error, but a step in the wrong direction in regards to the excitement football brings and everything that made football become great.