Minggu, 27 April 2014

Terasa

Terasa mana yang keluarga mana yang bukan ....

Ah sudahlah, ini sudah malam ...

Layaknya Oktober dan November Bulan Lalu

Ada sewaktu mereka berkata hal-hal yang utopis dan mereka bangga.

Katanya perjuangan tak melulu di tempat asal, anggotanya perlu keluar.

Preeett kataku,

Mereka akhirnya kehabisan orang, dan menarik mereka yang padahal berbeda organisasi luar.

Lantas, kemana orang dalam mereka ?

mungkin sedang tertawa, atau berjuang kata mereka.

Andaikan semua orang organisasi luar itu lari dari tempat saat ini.

Apa mungkin mereka kembali ?

Kalau dicoba bagaimana ? kenapa tidak ....

Jumat, 25 April 2014

butuh istirahat

apa sepertinya saya butuh istirahat dulu ?

Memanfaatkan dan Di-Manfaatkan

Ada yang aneh dengan pikiran-ku beberapa minggu ini...

Pernah suatu siang, seseorang berkata, jangan terlalu bagus kerjanya nanti yang untung golongan ini.
Awalnya saya meng-iya-kan, karena itu yang saya rasakan.
Tapi ternyata seseorang dan golongannya itulah yang diuntungkan..

Ah saya diManfaatkan ternyata.

Pernah suatu siang yang lain, saya berpikiran, kalau saya serius kerja di tempat ini.
Nanti saya bisa sakit hati, karena adek-adek bakal lari semua ke tempat mereka yang sudah di-Ploting.
Ah seperti boneka saja, dipermainkan dan dipindah sana-sini oleh si pemilik boneka.

Ah, kasian saya, hidup diantara boneka ternyata.
Hebat benar si pemilik boneka yang pandai Memanfaatkan.


Bayangan itu muncul kembali, bekerja pun terasa percuma.

Bagaimana kalau lari ?

Lari-pun tidak menyelesaikan masalah.

Karena doktrin oleh si pemilik boneka, yang entahlah katanya ini lah itu lah..

Ah dasar, apa mereka terlatih untuk itu, bicara mistis yang seharusnya mereka berkaca akan itu.

Balik kembali, ada juga golongan tempat saya bekerja.
Ketika bekerja, entahlah apabila berpikiran kotor saya mungkin sudah keluar dari sini.
Tapi mereka masih butuh saya, (sepertinya)

Untungnya saya masih punya satu organisasi lagi, bersyukur saya tersesat di jalan yang benar.

Terimakasih, terimakasih sudah tidak memanfaatkan-ku.

NB : Apa mungkin dicoba untuk mengadakan pemberontakan ya ?



Sabtu, 12 April 2014

Paling enak memang tulis tentang Cinta

Paling enak memang tulis tentang cinta, iya tentang cinta.....

Kamu, entahlah.

Kalau tidak ada kamu, bagaimana mungkin jadinya hariku.

Mungkin benar, semoga saja itu kamu.

Kata seorang temanku, berdoalah pada sang pemilik hati untuk tahu apakah itu kamu atau bukan.

Aku masih ketakutan nampaknya, kali - kali itu bukan kamu.

Nanti saja, akan tiba waktunya kelak aku tanyakan pada-Nya.

dan ku harap, semoga memang kamu ~

Jenuh ?

Sebenarnya saya jenuh atau tidak ya ?

tapi jenuh dengan apa ? rutinitas iya mungkin.

Tidak, saya hanya butuh hiburan, futsal mungkin salah satunya, ayo main futsal.

Makin Aneh

Dunia sudah semakin aneh nampaknya. benar bukan?

Sudah lama saya tidak menulis, apa karena sudah terlalu banyak aku berbicara? entahlah.

Ada fenomena unik nampaknya, bulan-bulan ini banyak terjadi perebutan kekuasaan. Apa yang sebenarnya terjadi di negeri ini?

Kekuasaan diperebutkan, kursi diperebutkan untuk apa ?

Aku mengingat seorang kawanku yang berubah menjadi sombong dan bertindak semena-mena (padahal aku juga) karena kekuasaan.

kasihan, kasihan saya dan mereka yang berubah menjadi entahlah, apa kita merasa?

benar dunia semakin aneh...

Sabtu, 22 Maret 2014

apa kabar keluarga ?

beberapa minggu ini jarang telpon mama dan papa..
apa kabar mereka ya ? 
ini sudah malam, besok saja nelponnya

iya semoga kamu (lalu)

cinta ~ 
ah sudahlah.

Semoga kamu orangnya ..

Beberapa bulan ini kamu yang seringkali hadir di pikiran saya.
padahal dulu kamu ya biasa saja di mata saya, ntah sejak kapan kamu berubah menjadi begitu spesial.

Setidaknya kamu menjadi salah satu alasan, mengapa saya terus berjuang..

Orang baik untuk orang baik.

Kalimat sederhana yang begitu saya percayai, semoga semoga semoga kamu.

kalau memang benar, tunggulah, saya akan berusaha menjadi orang baik itu .. 

Kebingungan

Saat ini, ada beberapa hal yang aku bingungkan..
Terutama masalah prioritas, bagaimana dan kapan harus memprioritaskan..

Entahlah, mungkin biarkan saja ia mengalir.

Atau mungkin, memang benar katanya ....

Aku harus membuat rencana hidupku, dan tegas akannya.

Hidup seperti ini kadang ada enaknya dan tidak.

iya, kadang enak dan tidak ...

mungkin benar aku bingung .......

Apa benar kamu orangnya?

Apa benar kamu orangnya? 
ya kuharap begitu ...

Terimakasih untuk beberapa waktu belakangan ini.
kapan? kapan aku harus menyampaikannya langsung kepadamu.
Semoga, semoga saja rasa ini masih tetap tertanam untuk nanti, dan bahkan selamanya ......

Sabtu, 08 Maret 2014

Mental Praktis: Sistem nilai yang terlalu dini

Beberapa paradigma awam mengatakan "yang penting dahulukan proses" 
ternyata ada benarnya juga.

Mental praktis? entah darimana dan sejak kapan mental tersebut ditanamkan kepada sebagian besar masyarakat Indonesia. Salah satu akibat dari mental praktis ini adalah tentu saja masyarakat Indonesia memiliki mental turunan dari mental praktis yaitu mental "meminta". Implikasi pada dunia kerja, mental meminta mengakibatkan banyaknya orang yang menghidupi dirinya dari negara, bukan menghidupi negara.

Sebagai contoh, salah satu survei yang ditunjukkan oleh Prof. Darsono pada mata kuliah kapita selekta kewirausahaan ternyata hanya 0,2% masyarakat Indonesia yang menjadi "pemberi" atau dengan kata lain menjadi wirausaha. Sementara sisanya? menjadi peminta, baik meminta terhadap 0,2% orang tersebut atau meminta kepada negara dengan menjadi pegawai negeri sipil. Masih dalam survei yang sama, coba bandingkan dengan beberapa negara tetangga seperti Malaysia yang telah mencapai 5%, Singapura 10%, Bahkan Jepang dan Cina masing-masing 80% dan 85% adalah seorang pengusaha.

Pemaparan singkat tentang dunia kerja dan contoh survei wirausaha tentu bukanlah yang menjadi bahasan kali ini. Kita tidak membahas tentang pentingnya berwirausaha dan larangan untuk menjadi pegawai negeri sipil disini. Tapi, lebih kepada apa penyebabnya, dan darimana datangnya mental tersebut?

Sistem nilai yang terlalu dini
Kurikulum pendidikan sekali lagi perlu dikaji ulang, telah banyak opini dan pemikiran dari pakar pendidikan yang mengatakan terdapat beberapa kesalahan sistem pendidikan yang mendasar. Salah satunya, sistem nilai yang telah diterapkan pada jenjang sekolah dasar. 

Taruhlah seorang anak yang pandai dalam bidang Olahraga mendapatkan nilai 9, apakah dia sudah tentu baik dan berbakat di seluruh bidang olahraga? Ada berapa jenis olahraga yang ada di dunia ini? Apa saja yang diujikan di sekolah dasar? Apakah orang tua tahu bakat anak tersebut di bidang olahraga apa? tentu saja tidak.

Contoh lain, seorang anak dipaksa harus mengikuti les tambahan matematika karena mendapatkan nilai jelek di Matematika, 5 misalnya. Lantas, mengapa orang tua hanya berpatokan pada nilai sang anak? Apakah orang tua anak tersebut tahu kurangnya sang anak di bagian mana dari matematika? tentu saja tidak.

Lantas ketika nilai yang dijadikan tujuan, kita tak pernah ada yang tahu standarisasi nilai dari setiap orang bagaimana dan jelas berbeda-beda. Lalu, bagaimana solusinya?

Bagaimana kalau sistem nilai berbasis angka diganti dengan sistem nilai yang sifatnya deskriptif. Maksudnya mendeskripsikan seorang anak di masing-masing pelajaran. Contohnya guru olahraga yg kemudian tidak menciptakan (hanya) nilai 7 - 8 - 9 saja. Coba deskripsikan, anak tersebut pandai bermain sepakbola, atau berpotensi menjadi atlet berbakat dan sebagainya, walaupun terkesan subjektif, tapi sedikit lebih baik ketimbang hanya nilai semata. Atau ketika anak mendapat nilai 5 di matematika, deskripsikan saja kekurangan anak tersebut. Setidaknya itu yg membuat orang tua lebih mengerti.

Padahal sistem nilai sejak dini membuat anak bisa-bisa menjadi minder dan bahkan melakukan segala cara untuk mendapatkan nilai tinggi. Apa akibatnya? yap, bisa jadi anak tersebut melakukan dengan cara yang baik, belajar misalkan, atau? mencontek? ya bisa jadi bukan. Bukan bermaksud lancang, setidaknya coba terapkan sistem ini sampai pada jenjang sekolah dasar, kemungkinan akan menjadi lebih baik ketimbang menggunakan sistem nilai di tengah pertumbuhan anak.

bersambung



Selasa, 18 Februari 2014

Cerita

Banyak hal sebenarnya yg ingin aku ceritakan.
Beberapa diantaranya tentang keinginanku masuk hukum, dan berkaitan pula tentang orang tua ketika melawan idealisnya seorang mahasiswa.
Ada pula cerita tentang sebuah organisasi yang entahlah, aku sudah tak mampu lagi berkata apa-apa.
Serta beberapa cerita lainnya tentang hal-hal menyenangkan tentang Liburan dan pengabdian.
Ada juga tentang buku-buku yang kubaca semasa liburan.
Ada pula gagasanku tentang cita-cita dan kepribadian.
Mungkin tidak kuceritakan saat ini, tapi nanti. 
Akan kuceritakan satu persatu cerita tersebut ...

Jumat, 24 Januari 2014

Bekerja dengan Hati

di saat semua kata liburan meluncur deras dan bersahut-sahutan.
mungkin cuman kita disini yang masih bekerja demi sebuah kepastian.

kepastian untuk mereka yang bertanya-tanya.
dan kepastian untuk mereka yang tak biasa bertanya.

ternyata benar bekerja dengan hati bukan slogan kosong semata.
ia benar-benar bekerja dan melibatkan hati yang begitu besar di dalamnya.

sabar, ikhlas, dan entahlah apa lagi namanya.
ya hanya mereka yang mau bekerja yang akan merasakannya.

kadang banyak yang mencela tempatku yang satu ini kawan.
banyak yang berkata, tidak menghimpun, ekslusif, kebanyakan acara gak guna.
mungkin kemarin iya, aku sepakat dengan mereka.

tapi tidak kali ini, andai mereka melihat kerja para pengabdi ini.
yang bahkan beberapa diantaranya mengeluarkan uang pribadi.
yang bahkan beberapa diantaranya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan nasib teman-temannya yang lain.
bagaimana denganku? coba tanyakan saja pada orang tuaku dan adikku yang tinggal sendirian di ibukota.

bagiku sekarang hanya anjing yang menggonggong, apabila ia berteriak mencela tanpa berbuat.
aku mulai jatuh cinta dengan pekerjaan ini.

untuk team ku, jangan ragukan kata bekerja dengan hati, ia nyata dan bukan slogan semata.
untuk guru dan kakak-kakakku, terima kasih telah memperkenalkanku dengan dunia ini.
tak perlu ku sebut nama kalian, kelak kalian pun pasti langsung mengerti.

Senin, 20 Januari 2014

Kisah seseorang dan pembuka lahan

heran juga kalo nge denger kata seharusnya seperti ini seperti itu, ini salah itu salah,, berbagai pernyataan yang diucapkan oleh seseorang kepada orang yang berupaya membuka lahan baru.

kalau memang menurutnya apa yang kini dilakukan salah, mengapa dulu tidak membuat contoh dan mulai menebang hutan?

kini malah kembali berkata seharusnya seharusnya seharusnya, bukan si pembuka lahan tidak ingin menerima masukan, tetapi kadang nyinyiran dari orang yang seharusnya telah membuka lahan tersebut bila dinilai mengganggu ya tidak perlu didengarkan.

padahal kadang memulai itu sulit, tak hanya niat tapi harus terus bergerak, cerdas saja tidak cukup, hanya pergerakan dan ketekunan yang bisa mengalahkan segalanya.

lalu siapa yang salah? ya tetap si pembuka lahan yang salah.. kenapa? karena dia egois. Ya begitulah kata mayoritas masyarakat.


Cinta (Again?)

Sempat sering sekali berpikir mengapa Cinta menjadi suatu hal yang asik untuk dibicarakan.
Ya, bicara tentang Cinta memang takkan pernah ada habisnya termasuk bila dibicarakan oleh mereka yang tak mengenal kata Cinta sekalipun...

Berbulan-bulan lamanya, saya yang sempat berpikiran muak dengan pembicaraan Cinta di dunia maya, baik berupa status yang bernada galau bahkan dengan kata-kata manis yang terlampau bullshit ketika seorang kekasih yang (belum resmi) menjalani cerita suci saling bertukar kata "I Love You"

Kini, ibarat ludah dan perumpamaannya.
Fix, saya kembali menjilat ludah sendiri.

Alih-Alih mencari pelampiasan tentang cerita Cinta yang di alami, yang biasanya saya curhat dan cerita sana cerita sini, seolah terdiam tak ingin membicarakan tentang Cinta. Ketika mencoba mengalihkan diri, dan kembali FIX ketika bercengkrama seperti biasa, hidup saya seolah kembali menjadi, sudahlah, tak tau saya namai apa itu....

Maka, satu-satunya cara yaitu begini, menulis dan menulis. Blog yang penuh berisi tentang celoteh amburadul dari suatu sisi hati yang tidak mampu saya ucapkan di dunia nyata. Maka tak heran, jarang sekali kalian (anda yang membaca blog ini) jarang menemukan tulisan tentang buku, ataupun hasil pemikiran, gagasan serta ide yang meluncur sendirinya ketika berada di forum kehidupan nyata.

Berapa kali?
setidaknya dalam beberapa bulan ini, sangat bahagia ketika berada bersamamu...

Ya, layaknya Cinta, biarlah ia tetap abadi ketika tidak diucapkan.
Agar semua menjadi biasa dan biarlah ia menjadi biasa..
Dan tunggu diri ini sayang, diri yang terus berusaha untuk pantas ketika saya harus berjanji di depan orang tuamu ~~~

Untuk kamu, wanita yang kelak akan menjadi ibu untuk anak-anakku.....

Kamis, 02 Januari 2014

Cukup dulu

Cukup dulu debat yang aneh-aneh, baca yang aneh-aneh.
Beberapa menit ini, ijinkan aku mengucapkan rasa terimakasih kepada keluargaku saat ini....
Kelak, akan kuwujudkan mimpi-mimpi itu, dan membuat kalian bangga.

Dan kamu, aku masih berusaha untuk memantaskan diri untuk sejajar di sampingmu.
Dan kelak, kita akan pergi keliling dunia bersama, ya hanya kita ... ~

Rabu, 01 Januari 2014

Ada Apa di 2013

1 tahun terasa sangat singkat memang, tapi bila di dalamnya berisi cerita-cerita yang luar biasa. Pasti kita pun akan sulit untuk mengingatnya. Begitupun dengan 2013, 1 tahun yang luar biasa bagiku. Banyak cerita, mulai dari organisasi, dunia kuliah, cinta, teman, cita-cita, sahabat, politik, pemikiran, dan keluarga. Praktis, menurutku 2013 menjadi tahun ter-dinamis diantara tahun-tahun yang lain ....


Yap, mulai dari mana? inilah bagian tersusah, sangat susah untuk mengingat secara utuh sebuah cerita yang telah dilalui. Mungkin layaknya cerita pada umunya, mari kita mulai dari ada apa di Januari ~

Tepat, januari menjadi bulan adaptasi, adaptasi untuk dunia perkuliahan khususnya akademik. Taruh saja, dibulan ini terdapat UAS pertama sebagai mahasiswa, dan KRS pertama yang sekaligus menasbihkan diriku menjadi layaknya seorang mahasiswa. Proses UAS, KHS, dan KRS yang baru aku alami menjadi semacam misteri tersendiri, hahaha (lebay~). Taruhlah juga di bulan ini, telah akrab dengan teman-teman luar biasa bahkan di bulan ini pula, pertama kalinya aku naik gunung bersama mereka. Akhir januari, tepat pulaaaaaaang ke Lomboooook ~

Februari pun datang, murni menjadi pulang kampung pertama dari tanah rantauan, ceileee,. Kembali pula, bertemu dengan keluarga dan sahabat-sahabat gila (read: Gather) . Dan mereka masih saja ngomongin tentang cinta dan wanita, ckckck, hahahaha, tapi ya begitulah, ada yang masih labil, ada yang setia, ada yang ceritanya aneh-aneh, Aneh lah pokoknya. Keluarga dan sahabat, oh indahnya kampung halaman membuatku tak sadar, pertengahan februari membuatku harus kembali ke Malang, untuk ya kembali ke rutinitas yang ada ~

Fix, situasi berubah semenjak kembali (lagi) ke Malang, yap terutama masalah cinta, ciee cinta cieeeee. Awalnya semester 1 suka sama seseorang, langsung tiba-tiba berubah. Aneh, entah kenapa hati cepat sekali berubah, cieee hati cieeee ~ Yap berawal dari saling ganggu di sebuah kepanitiaan, dia yang juga menjadi rekan satu organisasi ku ini entah merasakan hal yang sama (huweekkk , hahaha) dekat dan semakin dekat, bahkan sampai-sampai menjurus hingga PDKT lewat sms dan sudah saling melempar panggilan mesra , cieee cieee. 

Hahaha, ngomongin cinta kadang buat senyum-senyum sendiri ternyata, oke kita skip masalah cinta. Semester baru ini juga sangat gila, disinilah kesalahan yang membuat aku kebingungan di bulan-bulan akhir tahun 2013. Ya kesalahan ini, terlalu tamak dalam organisasi, taruh saja awal maret menjadi staf humas di ISSC, kemudian turut pula mendaftar menjadi staf HIMANIKA yang kemudian dipercaya di bidang advokasi, dan terakhir juga turut resmi menjadi anggota PERSPEKTIF dengan diklat yg diadakan pertengan maret yang kemudian menempati posisi staf Litbang. 3 organisasi sekaligus, waw, sangat sulit nampaknya, ya tapi mau gak mau tetap dijalanin dengan ikhlas dan semangat ~

Balik lagi ke masalah cinta, pada pertengahan maret juga, di sebuah diklat organisasi resmi aku menembaknya, dan dan dan akhirnya diterima, resmi menjadi pacarnya. Hahaha, konyol sumpah kalau diingat-ingat. Dan resmi menjadi pacar orang malang, yang awalnya sangat mustahil, eh ternyata malah kejadian.